Info Berita Terhangat - Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya menyesalkan pernyataan Perdana Menteri (PM) Tony Abbott
atas penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia. Padahal, negara
tersebut tengah berupaya melakukan perbaikan hubungan dengan Indonesia.
"Kalau
menurut saya, statement itu tidak produktif, apalagi mereka sedang
melakukan rekonsiliasi dengan pemerintah kita," ujar Tantowi, Minggu (8/12).
Menurutnya,
upaya perbaikan hubungan antara kedua negara kini berada di tangan PM
Abbott selaku kepala pemerintahan. Namun, dengan pernyataannya itu
merupakan penghambat upaya rekonsiliasi yang dilakukan Australia.
Indonesia pun telah menetapkan enam langkah guna mendesak Australia menghentikan penyadapannya terhadap pemerintahan SBY.
"Enam
langkah presiden itu sesungguhnya paksa mereka untuk membuat komitmen
agar tidak melakukan lagi aktivitas penyadapan itu. Tiba-tiba di
tengah-tengah, Abbott berikan itu tidak produktif," keluh Wakil
Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini.
Tantowi mengaku bingung
dengan sikap yang ditunjukkan Abbott. Sebab, Abbott telah mengirimkan
Menteri Luar Negeri Australia Julia Bishop ke Indonesia untuk
memperbaiki hubungannya dengan Indonesia.
"Itu kan membingungkan,
Julia sebagai utusan resmi, kedatangan dan aktivitasnya di Indonesia
pasti dengan apa yang disebut desain besar rekonsiliasi dengan
Indonesia. Di tengah proses itu, tiba-tiba Abbott keluarkan pernyataan
tersebut, sangat disayangkan," tandasnya.
Sebelumnya, PM Abbott
menyatakan dia tidak akan mengambil resiko apa pun untuk tidak lagi
menyadap Indonesia. Dia tidak setuju menghentikan penyadapan terhadap
Indonesia di masa mendatang.
Ketika ditanya wartawan dua hari
lalu apakah Australia setuju untuk menghentikan penyadapan terhadap
Indonesia, Abbott menjawab, "Tidak. Dan mereka (Indonesia) juga belum
setuju untuk berhenti menyadap Australia," kata dia di stasiun radio
Fairfax, seperti dilansir surat kabar Sydney Morning Herald,
No comments:
Post a Comment