Info Berita Terhangat - Pemerintah Indonesia sedang bersiap menyusun regulasi tentang
penyelenggaraan jaringan 4G Long Term Evolution (LTE). Pemerintah juga
menimbang-nimbang alokasi spektrum frekuensi yang paling baik untuk
menyelenggarakan jaringan nirkabel generasi keempat tersebut.
Menurut
penelitian yang dilakukan Global mobile Suppliers Association pada
November 2012, jaringan LTE paling banyak berjalan di frekuensi
1.800MHz. Posisi kedua dan ketiga yang paling banyak digunakan untuk LTE
adalah frekuensi 2.600MHz dan 700MHz.
Head of Mobile Broadband
Solutions for Asia Pacific, Nokia Solutions and Network (NSN), Nils
Kleemann mengatakan, frekuensi rendah lebih efisien untuk
menyelenggarakan LTE. “Frekuensi rendah menguntungkan dari sisi
jangkauan, karena jangkauannya lebih luas,” kata Nils dalam jumpa pers
di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Penyelenggaraan LTE di frekuensi
rendah dapat mengurangi anggaran belanja infrastruktur bagi operator
seluler. Dari sisi kapasitas juga bagus, karena dapat menembus tembok
dan basement gedung.
Sedangkan frekuensi tinggi memiliki sifat jangkauan yang sempit.
Frekuensi
rendah seperti 700 MHz, 850 MHz, dan 900 MHz, juga telah didukung oleh
banyak perangkat ponsel dan tablet yang beredar di pasar. Menurut data
NSN, kini ada 250 perangkat yang bekerja pada frekuensi 700 MHz, 189
perangkat di 850 MHz, dan 174 perangkat di 900 MHz.
Kepala Pusat
Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S.
Dewa Broto mengatakan, hingga kini pemerintah belum membuat aturan
penyelenggaraan 4G LTE, termasuk mengatur alokasi frekuensi yang akan
digunaan.
"Saat ini kami masih fokus dalam proses akuisisi XL dan
Axis. Setelah itu kami juga akan menggelar lelang frekuensi selebar
10MHz di 2.100MHz (3G) yang dikembalikan oleh XL dan Axis," jelas Gatot
saat dihubungi KompasTekno. Setelah itu semua selesai, pemerintah diharapkan mulai membuat aturan 4G LTE.
Keberadaan
infrastruktur telekomunikasi yang baik dan internet yang kencang akan
mendukung segala bidang industri. Data Bank Dunia mencatat, setiap
peningkatan penetrasi broadband sebesar 10 persen akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi sebesar 1,38 persen.
Di Indonesia, operator telekomunikasi Internux telah meluncurkan perangkat mobile Wi-Fi bernama Bolt yang menyediakan layanan internet 4G LTE. Sayangnya, produk tersebut masih sulit didapatkan di pasar.
Jaringan 4G LTE Internux berjalan di spektrum frekuensi 2.300 MHz dengan menerapkan teknologi time division duplex long term evolution (TDD LTE) yang hanya menyediakan layanan data (internet). Ia tidak dapat digunakan untuk layanan telepon dan SMS.
No comments:
Post a Comment