Friday 13 December 2013

Korsel berniat kelola 8 koridor Batik Solo Trans

Info Berita Terhangat  Investor asal Korea Selatan berencana mengelola operasional bus Batik Solo Trans (BST). Bahkan mereka bersedia menyediakan sarana dan prasarana hingga 8 koridor yang akan dibuka oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Pernyataan tersebut dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, kepada wartawan, Jumat (13/12).

"Saat ini baru memasuki tahap negosiasi antara Pemkot dengan investor. Sudah 75 persen pasti. Target kita sampai 2015, 8 koridor untuk BST harus sudah rampung," ujarnya. 

Yosca menuturkan, Pemkot Solo tak bisa hanya mengandalkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD). Selain jumlahnya tak mencukupi, target tahun 2015 juga sulit direalisasikan.

"Volume kendaraan di Kota Solo ini terus meningkat. Bahkan, diperkirakan tahun 2016 Solo akan mengalami kemacetan hebat. Sehingga perlu pemerataan moda transportasi BST hingga 8 koridor," katanya.

Menurut pria berkumis tebal tersebut, hadirnya BST hingga koridor delapan diharapkan mampu mengurangi kemacetan. Setiap tahunnya, lanjut Yosca, kendaraan di Kota Solo mengalami peningkatan hingga 36 persen. Penyediaan sarana transportasi massal yang memadai, katanya, dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.

"Dalam kerjasama nanti, mereka menjanjikan pengadaan armada bus, shelter hingga fasilitas teknologi informasi (TI). Mereka tertarik karena pengelolaan BST dilakukan oleh pihak swasta melalui konsorsium. Di samping itu, masterplan perhubungan Solo juga dinilai jelas," paparnya.

Hingga saat ini Pemkot Solo baru menjalankan satu koridor BST, yakni rute Bandara-Kartasura-Palur. Dalam waktu dekat mereka juga akan membuka koridor II dengan rute Kartasura-Solo-Palur, Karanganyar. Penyediaan moda transportasi massal hingga koridor delapan, dibutuhkan sedikitnya 175 armada bus dan 270 halte.

No comments:

Post a Comment