Info Berita Terhangat - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah rencana pembelian kapal
selam jenis Kilo Class dari Rusia yang ditempatkan di wilayah selatan
Indonesia untuk menghadapi ancaman dari Australia. Menurutnya, pembelian
kapal selam sudah direncanakan sejak lama sesuai dengan rencana
strategis Minimum Essential Force (MEF).
"Saya tidak pernah
mengatakan ancaman dari selatan dalam buku putih. Dalam rencana itu,
dalam konteks regional yang diprioritaskan, itu di perbatasan," katanya
kepada wartawan saat jumpa pers di kantor Kementerian Pertahanan, Medan
Merdeka, Jakarta, Jumat (6/12/2013).
Menurut Purnomo, Kementerian
Pertahanan sudah merencanakan pembelian alat utama sistem persenjataan
(alutsista) sejak MEF dibuat dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama
(2010-2014), tahap kedua (2015-2019), dan tahap ketiga (2020-2024).
Terkait rencana pembelian kapal selam, ia mengatakan, pembelian
alutsista bisa saja dipercepat sesuai dengan kemampuan anggaran.
"Selama kami memiliki dukungan dari pemerintah dan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), itu kita lakukan," ucapnya.
Purnomo mengatakan, rencana pembelian kapal selam dari Rusia untuk menjaga checkpoint perairan Indonesia. Indonesia, katanya, memiliki lima checkpoint, yaitu Selat Sunda, Selat Lombok, dan tiga checkpoint
di wilayah timur perairan Indonesia. Ia mengatakan, kapal selam ini
nantinya akan ditempatkan di wilayah timur karena perairannya yang cukup
dalam. Ia mengatakan, kapal selam jenis Kilo Class yang dibeli dari
Rusia adalah kapal selam bekas yang akan dimodernisasi, termasuk
dilengkapi peluru kendali jarak jauh. Namun, ia mengatakan kapal selam
itu masih dioperasionalkan oleh AL Rusia.
"Di dalam military base-nya, mereka punya ratusan kapal selam yang masih digunakan," kata Purnomo.
Terkait
dengan alokasi dana, Purnomo mengatakan, kementeriannya tidak memiliki
masalah dengan anggaran. Mengenai nilai pembeliannya, ia juga mengaku
masih bernegosiasi dengan pihak Rusia, termasuk soal opsi jenis
pembiayaan yang akan digunakan.
Dalam kesempatan yang sama,
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetiyo mengatakan saat ini TNI-AL
sudah mengirimkan sebuah tim untuk memeriksa spesifikasi teknis kapal
selam tersebut. Namun, ia menggarisbawahi salah satu keunggulan dari
kapal selam buatan Rusia tersebut.
"Kemampuannya yang memiliki
peluru kendali yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan (laut) dengan
jarak jauh. Itu yang kita enggak punya," tandasnya.

No comments:
Post a Comment