Info Berita Terhangat - Banyak kalangan memprediksi Partai Demokrat
bakal rontok dalam Pemilu 2014 mendatang. Pasalnya, pamor partai
penguasa itu dinilai akan merosot seiring dengan lengsernya Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) dari kursi presiden.
Meski demikian, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon berpendapat, SBY
tidak mungkin maju sebagai cawapres sekali pun demi mendongkrak
popularitas partainya, termasuk menjadi cawapres Prabowo. Ini lantaran SBY telah menjabat dua periode sebagai presiden.
Jadi, kata Fadli, kecil kemungkinan SBY bersedia turun jabatan karena juga akan menimbulkan ketidaknyamanan.
"Kalau
turun (cawapres) akan membuat situasi menjadi kikuk, dengan siapa pun
akan kikuk," ujar Fadli saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (5/12).
Menurut Fadli, Partai Demokrat
tentunya sudah memiliki strategi sendiri untuk bertarung dalam Pemilu
2014 mendatang. Termasuk dalam pengusungan capres dan cawapresnya
mendatang.
Lebih lanjut, Fadli melihat, SBY tidak berniat untuk maju sebagai cawapres dalam pesta demokrasi mendatang.
"Mungkin pada periode yang akan datang, tapi untuk periode sekarang ini kami tidak melihat ada keinginan dari SBY ke arah sana (cawapres). Kalau tahun-tahun mendatang bisa saja," jelas Fadli.
Sebelumnya, Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyarankan agar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju sebagai calon wakil presiden. Hal ini, kata Anas, agar Partai Demokrat bisa besar dan memiliki kekuasaan.
Termasuk tidak menutup kemungkinan SBY menjadi cawapres dari Prabowo Subianto. "Wacana itu mungkin terlalu dini," tegas Fadli.
No comments:
Post a Comment