Info Berita Terhangat - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bercerita tentang bagaimana dia dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menata Jakarta. Bahkan, penataan tersebut menimbulkan banyak korban dari para penduduk kota Jakarta.
Penataan yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta seperti penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta relokasi penduduk yang ada di bantaran kali dan waduk.
Ahok mengaku selama ini bekerja tanpa mementingkan kepentingan partai. Padahal, pemilihan umum hanya tinggal hitungan bulan. "Partai saya marah sama saya, karena partai sedang pemilu, sedang memanfaatkan orang untuk pilih," ujar Ahok di Hotel Lumire dalam Rembuk Provinsi 2013 ke-2 'Bersama Membangun Jakarta Baru', Jakarta, Senin (02/12).
Ahok menegaskan, dirinya dan Jokowi rela dipecat partai apabila ada kebijakan yang tidak pro-rakyat. Menurut Ahok, penduduk Jakarta saat ini bertindak konyol.
"Gubernur dan saya pilih, sekalipun dipecat partai, ya sudah, kalau ngotot mendidik orang Jakarta konyol seperti ini. Ya gak apa-apa pecat saja. Kami ikhlas saja," kata dia.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan kondisi Jakarta yang saat ini memang perlu ditata. Bahkan, masa jabatan gubernur selama lima tahun tidak akan cukup untuk benahi Jakarta.
"Minimal empat tahun gue berantem saja sama kamu. Gak apa-apa, ini kondisi. Kita juga enggak main sikat. Ada yang menghambat karena Jakarta belum siap pasar rakyat," pungkas Ahok.
No comments:
Post a Comment