Berita Hangat - kawasan Pantai Tanjung Aan, Kute, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat,
menjadi tujuan wisata wisatawan domestik dan mancanegara. Pantai ini
berupa teluk, memiliki pasir putih sebesar merica, berombak tenang,
terletak di perairan Samudra Indonesia. Karena itu, di Pantai Mandalika,
Si Putri Nyale, ini pengunjung bisa terapi kaki di atas butiran pasir
yang memanas dibakar terik matahari, berjemur, atau bermain air laut
yang bersih dan nyaris tanpa polusi.
Namun, sekitar satu
kilometer arah timur Pantai Tanjung Aan, berjarak sekitar 60 km dari
Mataram, ibu kota NTB, ada obyek wisata lain yang tempatnya tersembunyi
di balik bukit, namanya Batu Payung. Foto Batu Payung, hasil jepretan
fotografer, mendapat Gold Medal Category Landscape di Salon Foto tahun
2012 Jakarta yang pesertanya diikuti fotografer dunia. Belakangan Batu
Payung menggondol medali perunggu untuk kelas Colour Prints General,
dengan judul ”The Linger Stone”, dalam Lomba Trierenberg Super Circuit
2013 di Austria.
Batu ini memang ajek, terpaku dan menetap
(linger) di tempatnya, berdiri kokoh, berbentuk payung, meski dari sudut
pandang berbeda terlihat mirip wajah manusia atau jamur raksasa.
Dulunya mungkin batu ini menyatu dengan bukit di sekitarnya. Namun,
karena abrasi air laut, letaknya lalu terpisah dengan bukit di
sekitarnya. Sekitar 10 meter dari Batu Payung ada batu karang menyerupai
penyu jika dilihat dari titik pandang tertentu.
Menuju Batu
Payung yang pernah dijadikan tempat shooting film yang dibintangi Rhoma
Irama dan Ruhut Sitompul serta iklan sebuah perusahaan rokok bisa
ditempuh lewat Pantai Aan menumpang perahu dengan ongkos Rp 10.000 pergi
pulang, dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Namun, perahu tidak bisa
merapat sebab terhalang batu karang dan berisiko terkena ombak besar.
Paling
aman memang jalan kaki, menelusuri bukit batu karang, terutama ketika
air laut surut. Namun, hati-hati melangkah sebab salah kaki berpijak
bisa terpeleset akibat batu karang yang berlumut. Jalan tidak bisa
melaju lantaran harus berlenggang lewat sela-sela pecahan batu karang
dan serpihan longsoran batuan bukit itu. Tetapi, dengan berjalan
melewati tebing bukit bisa disaksikan batuan hasil abrasi laut,
berbentuk meja dan kursi. Perjalanan dari tempat parkir ke Batu Payung
sekitar 15 menit.
Lanskap Batu Payung tidak untuk mandi dan
berjemur karena bentangan pantainya berupa batu karang, sedangkan
daratannya berpasir putih sempit sekitar 15 meter, dengan lebar tak
beraturan dan di sana-sini terdapat bebatuan besar. Pengunjung umumnya
melakukan kunjungan singkat ke Batu Payung untuk foto-foto. Bawalah
makanan-minuman secukupnya, jangan membuang limbah wadah minuman dan
pembungkus makanan guna menjaga kebersihan lokasi itu.
Bagi yang
menyukai ketenangan, boleh datang bersembunyi ke Batu payung saat sepi
pengunjung. Paling tidak Anda bisa bersantai di atas pecahan batu,
menikmati semilir angin laut, deru ombak memecah kesunyian, dan
menerawang awan berarak
Source
No comments:
Post a Comment