Berita Hangat - Soal marah-marah melihat kinerja pejabat di Pemprov DKI, kini bukan
hanya dilakukan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang terkenal kalem juga bisa
terpancing marah.
Dalam sepekan kemarin, Jokowi terpancing
amarahnya ketika melihat PNS di kantor Wali Kota Jakarta Timur yang
tidak berada di tempat seusai shalat Jumat. Malah, ada salah seorang
pegawai yang asyik bermain game.
Sementara itu, Basuki
geram ketika mengetahui ada yang memainkan anggaran. Sejumlah pos
anggaran yang sudah dicoret, ternyata muncul lagi dalam APBD 2013 yang
telah diketuk palu oleh DPRD DKI.
Buntut ketidakberesan yang
dilakukan oleh pejabat di lingkungan Pemprov DKI ini adalah akan
dilakukan perombakan segera. Sebelumnya, Jokowi sudah merencanakan akan
melakukan perombakan besar-besaran pada November-Desember 2013
mendatang.
Lalu, bagaimana nasib berbagai pejabat DKI itu?
Dimulai
dari jabatan Kepala Dinas Perhubungan DKI. Salah satu program yang
Basuki sesali belum dapat terlaksana di setahun kepemimpinannya bersama
Jokowi adalah target pengadaan 1.000 bus sedang dan transjakarta. Tiga
dari empat paket lelang pengadaan bus sedang itu diketahui gagal. Satu
paket yang berhasil dilelang dimenangkan oleh PT Ifani Dewi.
Awalnya,
satu paket lelang bus sedang terdiri dari pengadaan 124
unit bus sedang BBG. Satu paketnya memiliki pagu anggaran sebesar Rp 97
miliar. Perencanaan teknis, harga, dokumen, dan lainnya dilakukan oleh
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Pada akhirnya,
BPPT merekomendasikan, empat paket yang gagal lelang diubah menjadi
hanya 74 unit per paket dengan anggaran Rp 58 miliar. Dengan pengurangan
jumlah ini, maka jumlah bus sedang yang kemungkinan selesai
pengadaannya pada akhir tahun sebanyak 420 bus.
Apakah hal itu berarti posisi Kadishub DKI Udar Pristono terbuka untuk pejabat lainnya?
Saat
wartawan mencoba bertanya kepada Basuki, ia sempat berpikir lama. Salah
seorang wartawan berceletuk dan menyebutkan nama Kepala Suku Dinas
Perhubungan Jakarta Pusat, Muhammad Akbar.
"Bagus itu Pak Akbar.
Nanti aku usul Pak Gubernur, Pak Akbar jadi Kadishub. Tapi, Pak
Pristono nanti mau dipindah ke mana? Itu yang susah," kata Basuki.
Muhammad Akbar yang sebelumnya juga menjabat sebagai Kepala UP Transjakarta diketahui beberapa waktu lalu mengikuti tes assessment promosi ke jabatan eselon II.
Lalu, bagaimana dengan Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto seusai disidak Jokowi?
Seusai
melihat buruknya pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di kantor Wali
Kota Jakarta Timur, Jokowi pun akan mengevaluasi Krisdianto bersama
kepala suku dinas dan staf yang absen dalam hal pelayanan baik bagi
warga.
Apakah Krisdianto kini berada di posisi yang "tidak aman"?
Menanggapi hal itu, Basuki menjawab singkat. "ASAP," kata dia. ASAP merupakan kependekan dari kalimat as soon as possible.
Dua
posisi lainnya yang mendapat sorotan adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum
DKI dan Kepala Dinas Pendidikan DKI. Dua jabatan itu menjadi sorotan
setelah Basuki menemukan tak sedikit pos anggaran siluman SKPD tersebut
yang muncul kembali di APBD.
Misalnya saja, anggaran Dinas PU
DKI. Menurut Basuki, tak sedikit proyek yang diurusi dengan kontraktor
"itu-itu saja". Kontraktor itu pun menyerahkan pekerjaan pada
subkontraktor yang hasilnya jauh dari harapan.
Kepala Dinas PU
DKI Manggas Rudy Siahaan, kata Basuki, masih mendapat "ampunan" darinya
dan Jokowi. Beberapa waktu lalu, ia juga sempat akan dirotasi Jokowi.
Basuki mengakui sulitnya mencari pejabat yang tepat menduduki jabatan
sebagai Kepala Dinas PU DKI.
Tak jauh berbeda dengan Dinas PU
DKI, Basuki juga mengkritik borosnya anggaran yang dipergunakan Dinas
Pendidikan DKI untuk infrastruktur dan gaji guru. Menurut Basuki,
sebaiknya Dinas Pendidikan DKI lebih mengedepankan mutu pendidikan murid
dan membawa prestasi daripada menghabiskan anggaran untuk
infrastruktur.
Walaupun mendapat kritikan, Basuki mengakui kalau
Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto merupakan pejabat yang
pintar dan terpandang di lingkungannya. "Mau pilih siapa? Pak Taufik
itu orang paling pintar di Dinas Pendidikan," ujarnya.
Source
No comments:
Post a Comment