Berita Hangat - Setelah lama tak terdengar gaungnya--apalagi setelah melepas unit bisnis
komputernya ke Lenovo, IBM yang belakangan fokus menggeluti bisnis
enterprise mulai memberanikan diri kembali untuk tampil di hadapan
publik.
Dalam acara IBM Enterprise 2013 yang digelar di Orlando, AS, raksasa
teknologi ini coba unjuk gigi di hadapan sekitar 2.800 tamu undangan
yang hadir apa saja yang menjadi fokus bisnis perusahaan khususnya untuk
kalangan enterprise.
Big data, cloud computing, social media, dan mobile enterprise. Menjadi
kata kunci yang selalu diucapkan oleh IBM SVP System & Technology
Tom Rosamilia, saat membuka acara. Menurutnya, keempat tren itu yang
bisa bikin infrastruktur kelimpungan karena kebanjiran trafik data.
Wajar saja orang IT kelimpungan. Pasalnya kata Tom, di saat budget untuk
IT tak banyak berubah, namun tuntutan untuk menghadirkan infrastruktur
yang mumpuni tetap harus terjaga sesuai permintaan. Apalagi dalam sehari
saja, ada 2,5 miliar gigabyte data yang lalu-lalu lalang di jaringan.
"2,5 miliar gigabytes data tercipta setiap hari. Itu sebabnya
infrastruktur penting. Kita tengah dihadapkan pada era baru komputasi
yang membawa bisnis ke level baru. Siap tidak siap ya harus siap,"
katanya.
Meskipun katanya cloud computing bisa menghemat data hingga USD 46 juta
untuk satu perusahaan asuransi di AS seperti Nation Wide, dan bahkan
bisa menekan biaya untuk pengadaan data center selama 4 tahun, namun
tetap saja infrastruktur masih dibutuhkan.
"Untuk bisa beroperasi di cloud, kita tetap butuh hardware, tetap harus
berjalan di atas infrastruktur. Itu area kami, mainframe, IBM system z
Enterprise, flash storage, dan power," paparnya.
Tom juga berbicara tentang bagaimana teknologi dan Big Data menyentuh
kehidupan semua orang. Dia membahas bagaimana mobilitas, Big Data, dan
media sosial adalah tren yang terjadi dalam waktu bersamaan, dan
untungnya bagi IBM, semua itu merupakan lahan bisnisnya.
Dalam kesempatan ini, Tom juga menyampaikan gagasan 'smarter computing'
dan memberikan beberapa contoh peran IBM. Dia mengatakan bahwa IT perlu
berubah. Standar terbuka sangat diperlukan. Membuat orang berpikir
secara berbeda dan kolaborasi antar manusia adalah kuncinya.
"Teknologi itu cuma sekadar alat untuk membantu kita, bukan agama yang dituhankan," tandasnya.
Source
No comments:
Post a Comment