Thursday 12 December 2013

Jasa Marga akan tutup Pintu TOL Semanggi 1

Info Berita Terhangat  - PT Jasa Marga bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersiap melakukan uji coba penutupan temporer Gerbang Tol Dalam Kota Semanggi 1, Senin (16/12), pekan depan. Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan masukan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama yang menganggap kawasan itu sebagai titik kemacetan.
Dalam tahap uji coba, penutupan ini dilakukan pukul 16.00 sampai 20.00 WIB selama hari kerja. Sebagai gantinya, pengguna tol bisa keluar lewat gerbang Semanggi 2. Sebetulnya, selain Semanggi 1, ada dua titik macet lain perlu pembenahan. Yakni perlintasan masuk plaza semanggi, serta halte TransJakarta.
"Ada permintaan pak Wagub menutup Tol Semanggi 1. Kita berupaya satu dulu, pintu tol jam 4 sore sampai 8 malam. Kita lihat dulu hasilnya," kata Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin di dalam jumpa pers di TMII, Jakarta, Kamis (12/12).
Masalahnya, di gerbang tol Semanggi 2 hanya terdapat dua loket. Buat mengatasi potensi lonjakan kendaraan yang keluar lewat ini, Jasa Marga akan menyiagakan 12 petugas pembayaran jemput bola.
"Dari 12 orang itu kita harapkan satu orangnya bisa menampung 400 kendaraan per jam, kali empat jam, maka akan ada beberapa ribu bisa diakomodir," kata Hasanudin.
Uji coba dilaksanakan seminggu. Bila kemacetan justru semakin parah, Jasa Marga bakal menghentikannya.
Di kesempatan yang sama, Dirlantas Polda Metro Jaya Chrysnanda mengaku sudah diajak berkoordinasi menjalankan penutupan ini. Penutupan gerbang Semanggi 1 menurutnya cuma langkah sementara.
Dirlantas Polda bersama BUMN pengelola tol juga akan melakukan penutupan pintu keluar Pancoran (depan Bukopin) dan RS Dharmais, pada pukul 08.00-10.00 WIB sebagai penanganan saat jam berangkat kerja.
Sebagai pengalihan arus di jam berangkat kerja itu, kendaraan dari Slipi atau Tomang bisa keluar lewat Jelambar atau Taman Ria.
Sembari uji coba, pihaknya meminta Jasa Marga mengupayakan otomatisasi pembayaran di gerbang tol supaya arus kendaraan lebih lancar.
"Ini langkah awal, bukan permanen, hasil pengamatan lapangan saja. Kita cari solusi lokasi yang tidak terlalu padat, setidaknya jalur padat bisa bergerak, jangan semua terkunci," kata Chrysnanda.
Bila tiga kebijakan ini sukses, volume arus kendaraan di tol diperkirakan Jasa Marga bisa turun ke level 1,1. Hasan menuturkan koefisien kapasitas tol dalam kota sekarang 1,4. Padahal idealnya 0,8 supaya arus lalu lintas lancar.
"Kita harapkan dengan tiga penutupan ini lalu lintas yang jarak pendek bisa berkurang," tandasnya.

No comments:

Post a Comment