Friday 13 December 2013

Indonesia harus mampu bersaing di pasar bebas ASEAN

Info Berita TerhangatDaya saing Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia dan Asia Tenggara. Sesungguhnya Indonesia memiliki daya saing yang cukup baik untuk bisa berkompetisi menjelang pasar bebas ASEAN atau ASEAN Economic Community 2015.
Kebijakan industrialisasi yang konsisten diyakini punya peran penting dalam membangun dan meningkatkan daya saing. Sama halnya dengan kebijakan moneter dan perbankan yang juga mendukung pertumbuhan industri dan jebakan liberalisasi dan globalisasi.
Indonesia punya keunggulan dari sisi komparatif atau sumber daya alam (SDA). Sebagai bagian dari pusat pertumbuhan ekonomi dunia sekaligus anggota G20, Indonesia punya peluang memanfaatkan keunggulan komparatif itu untuk berkompetisi.
"Bagaimana daya saing komparatif ini masuk ke global dengan daya saing kompetitif. Kalau komparatif saja hanya menggali, merusak lingkungan kita. Tantangannya adalah bagaimana membentuk daya saing komparatif menjadi kompetitif?," ujar Ketua Pembina ASEAN Competition Institute (ACI), Soy Martua Pardede dalam seminar standarisasi perdagangan di Aryaduta hotel, Jakarta, Jumat (13/12).
Persaingan di pasar bebas ASEAN bakal sangat ketat dan tidak ditemui di regional lainnya semisal Eropa atau Amerika. Sehingga, mutlak untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri. "Saya cukup skeptis, open regionalism. Eropa dan Amerika itu closed," katanya.
Untuk pengusaha, tentu saja pasar bersama ini idealnya dipandang sebagai peluang. Agar tidak menjadi kambing hitam dan dianggap tidak siap, pengusaha perlu memandang pasar bebas sebagai peluang sekaligus tantangan yang perlu dijawab dengan hasil nyata.
Pemerintah seharusnya tidak menyalahkan pengusaha dengan menyatakan mereka tidak siap menghadapi pasar bebas. "Dia lah yang menciptakan infrastruktur dan finansial,"katanya.

No comments:

Post a Comment