Thursday 28 November 2013

Blok Siak dan Kampar, Kembali ke Pertamina setelah dikuasai asing selama 50 Tahun

Info Berita TerhangatKementerian ESDM telah memutuskan memberikan 2 blok minyak di Indonesia kepada PT Pertamina (Persero).  Dua blok minyak telah habis masa kontraknya pada 27 November 2013.  Satu dari dua blok minyak ini telah digarap oleh perusahaan asing selama 50 tahun.
"Tepat tadi malam pukul 00.00 WIB,  2 blok minyak kontraknya berakhir,  pertama Blok Siak yang dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI) selama 50 tahun,  dan Blok Kampar yang dikelola PT Medco Energy," kata Jero.

Jero mengatakkan,  setelah dilakukan evaluasi dan berdiskusi dengan SKK Migas,  Pertamina,  Chevron,  serta Medco,  akhirnya diputuskan kedua blok tersebut tidak diperpanjang.

"Setelah kita diskusi dengan SKK Migas,  ada Pertamina juga,  ada Medco juga dan ada Chevron,  diambil keputusan pengelolaan blok tersebut tidak diperpanjang,  kedua blok minyak tersebut diserahkan kepada PT Pertamina," tegasnya.

Namun karena Pertamina sendiri tidak bisa langsung otomatis mengoperasikan kedua blok tersebut,  diputuskan untuk sementara kedua blok tersebut tetap dioperasikan oleh perusahaan sebelumnya,  sambil menunggu masa transisi.

"Tidak mungkin langsung dikelola Pertamina,  Pertamina juga mengakui itu,  makanya ada masa transisi,  maksimum 6 bulan,  kalau bisa lebih cepat 3 bulan ya nggak masalah.  Masa transisi ini penting karena jika langsung mendadak akan mengancam produksi minyak dari Blok Siak sebesar 4.000 barel per hari dan Blok Kampar sebesar 3.000 barel per hari," ungkapnya.

Jero juga mengatakan,  khusus untuk pengelolaan Blok Kampar,  Medco akan mendapatkan komisi atau imbalan dari pengelolaan blok untuk sementara,  selama menunggu masa transisi.
"Medco inikan lebih gampang,  dia juga perusahaan nasional,  jadi dia nanti dapat fee (imbalan) untuk mengoperasikan sementara waktu blok tersebut,  dalam fee tersebut Medco juga bisa mengandeng pihak swasta dan daerah," katanya.

Pemutusan kontrak Blok Siak yang sudah dioperasikan pihak Chevron selama 50 tahun ini telah dibicarakan dengan baik-baik.

"Kita sudah bicara baik-baik dengan Chevron,  nggak boleh jelek,  kita tetap ingin kerjasama terus,  apalagi kan Chevron juga masih ada ladang minyak yang lain,  ini seperti suami-istri kerjasama selama 50 tahun kemudian berpisah,  tentu harus baik-baik," kata Jero.

No comments:

Post a Comment