Showing posts with label F1. Show all posts
Showing posts with label F1. Show all posts

Thursday, 14 November 2013

Schumacher menolak tawaran Lotus untuk turun di F1

Berita Hangat - Mantan pebalap mobil Formula Satu, Michael Schumacher menolak penawaran dari Lotus untuk kembali membalap pada dua lomba terakhir di musim ini.

Pria berusia 44 tahun yang meraih gelar juara dunia tujuh kali ini enggan menyetujui tawaran untuk menggantikan Kimi Raikkonen yang sedang mengalami cedera. 

Posisi Raikkonen kini kabarnya akan diisi oleh Finn Heikki Kovalainen, demikian menurut Press Association.

Lotus dijadwalkan akan mengumumkan secara resmi penggantian ini pada Kamis (14/11) di Texas, sebelum Grand Prix AS pada hari Minggu.

"Benar bahwa mereka menawarkan itu dan saya mengerti alasannya. Semua orang melihat Michael masih sangat bugar," kata manajer Schumacher Sabine Kehm kepada BBC Sport.

"Saya pikir boleh saja menganggap Michael masih sangat kuat tetapi dia bahagia dengan kehidupan barunya."

Cedera punggung ini berarti Raikkonen akan melewatkan balapan di Austin pada hari Minggu dan balap akhir musim di Grand Prix Brasil di Interlagos tujuh hari kemudian.

Pembalap berusia 34 tahun ini akan membalap bersama Ferrari, salah satu bekas tim Schumacher, pada musim balap mendatang.

Schumacher pensiun pada 2006 setelah 10 tahun bersama Ferrari, namun sempat membalap kembali dengan Mercedes pada 2010.

Pria asal Jerman ini kemudian pensiun lagi tahun lalu sekaligus membuka jalan bagi pebalap Lewis Hamilton

Tahun depan McLaren tidak dibela Sergio Perez

Berita Hangat - Seperti yang sudah diduga, Sergio Perez akhirnya mengumumkan kepergiannya dari McLaren Mercedes akhir musim ini. Silver Arrows pun berterima kasih atas jasa Perez selama musim ini.

Perez sejak awal pekan ini diisukan akan hengkang dari tim asal Inggris mengingat penampilannya yang buruk sejak didatangkan untuk menggantikan Lewis Hamilton. Dari 17 seri berlalu, ia belum sekalipun finis di atas podium.

Sudah begitu Perez juga mengkritik McLaren yang tak memberinya mobil yang kompetitif untuk bersaing musim ini. Alhasil keduanya pun memutuskan berpisah meski tak disebut siapa apakah Perez ditendang oleh McLaren atau tidak.

"Pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada McLaren yang telah memberi saya kesempatan bergabung dengan mereka musim ini," ujar Perez seperti dikutip Sky Sports.

"Kehormatan bagi saya untuk bisa berada di salah satu tim kuat Formula 1 dan saya tidak menyesal sedikit pun bergabung dengan tim ini. Saya selalu memberikan yang terbaik untuk tim dan akan terus begitu terlepas saya belum bisa mencapai tujuan saya di tim bersejarah ini," sambungnya.

"Saya tetap berkomitmen meraih hasil sebaik mungkin di dua balapan terakhir, khususnya di Austin. Saya tak sabar untuk bertemu rekan-rekan setim di sana, merasakan semangat mereka, dan memperlihatkan penampilan terbaik saya."

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap fans saya di seuruh dunia dan juga di negara saya, bahwa saya sangat terkesan dengan dukungan mereka. Mereka tidak pernah mengecewakan saya khususnya di masa-masa sulit seperti sekarang. Saya sangat menghargai dukungan mereka, mereka tidak pernah melupakan saya.

"Saya bertemu banyak orang di McLaren musim ini dan saya berteman baik juga dengan mereka. Dari tingkat manajemen paling atas ke marketing, akuntan, dan departemen teknis sampai ke mekanik, koki, orang-orang katering, dan tentunya seluruh orang di tim ini, saya merasa sangat senang bisa mengenal mereka. Ini merupakan pengalaman berharga bagi saya."

Perez yang asal Meksiko itu direkrut McLaren karena performa apiknya bersama Sauber musim lalu. Setelah lepas dari "Panah Perak", pebalap 23 tahun itu kencang diisukan akan gabung ke Lotus atau Force India.

"Saya doakan yang terbaik untuk mereka ke depannya. Saya selalu menjadi pendukung McLaren, di samping itu saya akan menentukan soal masa depan demi memastikan saya mendapatkan tim terbaik untuk bersaing musim depan."

"Terima kasih McLaren dan seluruh rekanan untuk musim ini, Anda bisa pastikan bahwa saya tidak akan pernah menyerah."

Selepas ucapan perpisahan dari pebalap yang akrab disapa Checo itu, pihak McLaren pun memberi balasan lewat prinsipal tim, Martin Whitmarsh."Kami ucapkan terima kasih kepada Checo yang telah menjadi anggota tim yang baik untuk McLaren sepanjang musim ini."

Perez melakukan 'kritik' ke McLaren

Berita Hangat - Sehubungan dengan merebaknya spekulasi tentang masa depannya di McLaren, Sergio Perez kini angkat bicara. Ia melontarkan kritik terbuka kepada timnya sendiri.

Seiring dengan mendekatnya akhir musim, keberlangsungan karier Perez di McLaren disebut-sebut terancam. Media-media F1 bahkan menduga bahwa Perez nyaris pasti akan digantikan oleh Kevin Magnussen pada musim 2014 mendatang.

Usai hijrah dari Sauber pada akhir musim lalu, Perez memang menjalani musim debutnya di McLaren dengan kesulitan. Mobil yang kurang kompetitif pun semakin membuatnya kesulitan untuk unjuk gigi.

Dengan masa depannya kini tengah dispekulasikan, Perez pun mengungkap bahwa masa-masanya di McLaren memang mengecewakan. Ia seraya menilai timnya tersebut terlalu percaya diri dan telat menyadari bahwa mereka tidak kompetitif musim ini.

"Aku amat kecewa. Aku percaya bahwa ketika target Anda lebih tinggi dari hasilnya, Anda akan kecewa, dan itu berlaku untuk kedua belah pihak," kata Perez kepada TotalRace yang dikutip Crash.

"Aku tak ragu bahwa ini adalah sebuah tim bagus dan punya banyak orang hebat, tapi aku pikir (McLaren) kurang terorganisir dan kurang rendah hati dalam menghadapi kenyataan musim ini."

"Sepanjang musim ini McLaren membutuhkan waktu lama untuk melihat kenyataan akan situasi yang kami hadapi, yang mana adalah cuma meraih poin di akhir pekan yang bagus dan tidak memenangi balapan. Tim butuh waktu lama menyadarinya," kritik Perez.

Kendatipun demikian, Perez tetap menyatakan rasa hormatnya kepada bos tim Martin Whitmarsh yang disebutnya sebagai pemimpin hebat, walau faktor itu saja tidak cukup untuk membuat McLaren tampil jadi lebih bagus musim ini.

"Aku pikir Martin adalah seorang pemimpin hebat. Aku tidak punya hal buruk untuk dikatakan tentangnya. Ia pemimpin bagus dan memimpin tim dengan baik. Tapi sebuah tim tak bergantung pada seorang prinsipal tim, melainkan banyak hal di mana kami musim ini tidak cukup bagus," tegasnya.

Source

Monday, 7 October 2013

Dominasi Vettel di Khawatirkan Oleh Hamilton


Berita Hangat - Pembalap Tim Mercedes F1, Lewis Hamilton, khawatir dominasi Sebastian Vettel bisa membuat para penggemar kehilangan ketertarikan pada F1.

Dia menyamakannya dengan keberhasilan Michael Schumacher dekade lalu, ketika gelar juara Grand Prix sudah direbut walau masih ada beberapa balapan yang tersisa.

Vettel menang dalam GP Korea, Minggu 6 Oktober, dan semakin dekat untuk meraih juara Formula 1 musim 2013 dengan selisih angka 77 dari peringkat dua, Fernando Alonso.

Jika Vettel menang lagi di Jepang pekan depan dan Alonso finis di peringkat sembilan atau lebih bawah maka Vettel pasti merebut juara 2013 walau masih ada empat balapan lagi.

"Dia sudah menang," kata Hamilton yang berada di posisi lima di GP Korea kepada kantor berita Reuters.

"Kecuali dia tidak sampai finis di semua balapan tersisa, dan bahkan kalau pun dia tidak finis masih ada peluang baginya untuk menang," tambah Hamilton.

Dominasi 2011

Pada masa jayanya, Schumacher bersama Ferrari mendominasi GP pada masa 2000 hingga 2004 ketika dia merebut juara GP untuk lima kali berturut-turut.

"Secara pribadi, perasaan saya sama dengan penggemar karena saya ingat masa ketika Michael Schumacher menang."

"Saya ingat bangun pagi hari untuk melihat start balapan dan tidur kembali. Ketika bangun balapan sudah berakhir dan saya tahu yang terjadi. Saya yakin banyak orang yang melakukan hal yang sama saat ini," jelas Hamilton.

Hamilton, yang merebut juara GP 2009 bersama McLaren, baru satu kali menang dalam musim ini di Hungaria sementara Vettel sudah merebut juara delapan dari 14 balapan sejauh ini.

Tahun 2011 Vettel mendominasi F1 dengan merebut juara GP setelah menang di Jepang walau masih tersisa empat balapan lagi.

Bagaimanapun tanggapan para penggemar atas Vettel agar berbeda dibanding yang dinikmati Schumacher, pemegang rekor terbanyak dengan tujuh juara GP.

Saat berada di panggung di Singapura untuk menerima piala, Minggu 22September, sebagian penonton menyoraki Vettel, antara lain karena dia pernah mengabaikan perintah tim dan mendahului rekan satu timnya, Mark Webber, di GP Malaysia.