Info Berita Terhangat, Tangerang dikorbankan Jakarta dan Jawa barat untuk sodetan - Banjir yang belakangan kembali menerjang Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi
) harus memutar otak lebih keras. Sebab, banjir tak hanya merendam
perumahan warga di sejumlah lokasi, banjir juga merendam jalan-jalan
utama ibu kota yang berakibat lalu lintas di sejumlah titik menjadi
lumpuh.
Kemarin, Jokowi menggelar rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
(Aher), Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan sejumlah kepala
daerah kota/kabupaten Bogor, Depok, Bekasi, di Posko Pemantauan Banjir
Ciliwung, Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat. Selama ini, Jakarta
merasa menjadi korban akibat air kiriman dari Jawa Barat.
Alhasil,
rapat membuahkan sejumlah solusi. Di antaranya adalah pembangunan Waduk
Sukamahi dan Ciawi. Kedua waduk itu akan mulai dibangun pada 2015.
Selain itu, Jokowi dan Aher juga sepakat akan membuat sodetan dari Kali Ciliwung ke Kali Cisadane.
"Membuat
sodetan Ciliwung ke BKT dan ke Cisadane. Revitalisasi di situ sebelum
ke Jakarta, normalisasi Ciliwung dan Cisadane," kata Aher di lokasi,
Senin (20/1).
Jokowi yakin program-program tersebut akan
mengurangi volume air yang masuk ke Jakarta sekitar 40 persen. Program
normalisasi Ciliwung dan Cisadane juga telah disetujui oleh wali kota
Tangerang.
"Sodetan dari Ciliwung-Cisadane secara umum sudah
disetujui dan akan dibicarakan bupati dan wali kota Tangerang. Ini akan
mengurangi air yang masuk ke Jakarta sekitar 40 persen. Tetapi nanti
apabila normalisasi sungai, waduk dilakukan, Insya Allah akan bisa
mengurangi banjir di Jakarta," imbuhnya.
Menurut, Dirjen Sumber
Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, M Hasan, desain pengalihan air dari
Ciliwung ke Cisadane tak hanya berbentuk sodetan, tetapi juga
terowongan atau tunneling. Panjangnya sekitar 1,2 KM.
"Itu akan
melimpahkan air dari Ciliwung ke Cisadane. Dengan menyalurkan air 200
meter kubik/detik, namun masih menunggu kesepakatan dengan Tangerang.
Karena dalam rapat ini dari pihak Tangerang tidak hadir," katanya.
Namun
penolakan datang dari Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah.
Menurutnya, rencana pembangunan sodetan tersebut akan mengancam Kota
Tangerang. Jika sodetan tersebut jadi dibuat, banjir di Jakarta akan
dialihkan ke Tangerang.
Dia mengatakan, jika sodetan dibuat,
empat kecamatan di Kota Tangerang yang dialiri Sungai Cisadane, yakni;
Karawaci, Cibodas, Jatiuwung dan Periuk, akan banjir.
"Tak hanya
sejumlah kecamatan di Kota Tangerang yang terkena imbas banjir tetapi
juga wilayah di Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan," ujar Arief,
kemarin.
Arief menilai, rencana pembuatan sodetan sangat tidak
layak. Perlu dicari solusi lainnya untuk mengantisipasi banjir di
Jabodetabek.
"Jangan sampai solusinya hanya memindahkan banjir
dari Jakarta ke Tangerang. Perlu alternatif lainnya dengan kajian
bersama-sama," katanya.
Jokowi menanggapi santai penolakan Arief. Jokowi mengaku heran atas penolakan tersebut karena rencana itu telah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak terkait.
"Belum, ketemu aja belum (dengan Arief). Memang tadi beliau enggak dateng, bukan berarti menolak, kita kan belum ketemu," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat.
"Memang waktu itu kita telepon Pak Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
, wagub Banten saya telepon, semuanya, Kementerian PU juga, ketemu di
Katulampa. Itu memang semua wali kota dan bupati yang terkait kita
undang, tapi beliau tidak hadir, ya nanti kita akan ketemu," ujarnya.
No comments:
Post a Comment