Info Berita Terhangat - Seperti tahun-tahun sebelumnya, alokasi anggaran
belanja negara untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun lalu juga
mengalami pembengkakan. Kebijakan kenaikan harga BBM pada Juni 2013,
tidak ampuh menjaga kuota subsidi BBM. Dari kuota subsidi BBM sebesar Rp
199 triliun, realisasinya melonjak hingga Rp 210 triliun.
Berdasarkan data realisasi APBN-P per Desember 2013, total belanja
negara yang terealisasi mencapai Rp 1.639 triliun atau 94,9 persen dari
pagu yang ditetapkan. Sedangkan untuk belanja pemerintah pusat sebesar
Rp 1.125,7 triliun atau 94,1 persen dari pagu yang ditentukan.
"Subsidi energi realisasinya mencapai Rp 355 triliun atau mencapai
102 persen. Sedangkan, untuk subsidi BBM melampau lagi, tetapi untuk
subsidi listrik bisa dikendalikan," kata Dirjen Anggaran Menteri
Keuangan, Askolani di kementerian keuangan, Jakarta, Senin (6/1).
Realisasinya subsidi BBM menembus 105,1 persen. Tagihan subsidi mencapai Rp 240-250 triliun akibat depresiasi rupiah.
"Harga pembelian BBM lebih tinggi dari APBN 2014. Cadangan Rp 20 triliun untuk antisipasi," ucapnya.
Untuk tahun anggaran 2014, Askolani menyebut volume subsidi BBM
ditarget di bawah 48 juta kilo liter. Sedangkan untuk subsidi listrik
anggarannya sebesar Rp 71,364 triliun.
No comments:
Post a Comment