Info Berita Terhangat - Patroli Angkatan Laut Australia dikabarkan telah mencegah sebuah perahu
pencari suaka memasuki perairan negara itu, dan memaksanya kembali ke
wilayah perairan Indonesia.
Hal ini diketahui terjadi sebelum
musim liburan Natal, namun baru dilaporkan dalam media di Indonesia saat
ini. Sumber informasinya mengutip twitter dari aktivis pembela pencari
suaka.
Menurut laporan kantor berita Antara, 47 orang
pencari suaka ditangkap polisi di Pulau Rote, NTT, bulan lalu. Kepala
Kepolisian setempat, Hidayat, menjelaskan para pencari suaka itu mencoba
memasuki perairan Australia di Kepulauan Ashmore, namun dicegah patroli
Australia dan dipaksa kembali ke perairan Indonesia.
Hidayat
mengatakan, pencari suaka yang umumnya berasal dari Sudan dan Somalia
ini, berangkat dari Sulawesi Selatan pada 8 Desember lalu. Mereka
terdeteksi patroli Australia pada 13 Desember dan dipaksa kembali ke
wilayah Indonesia.
Beberapa hari kemudian, tepatnya 19 Desember,
perahu mereka ditemukan sudah kandas di sekitar Pulau Rote karena
kehabisan bahan bakar. Saat itulah patroli Indonesia menjemput mereka.
Pemerintah
Australia menolak berkomentar atas informasi ini dengan alasan keamanan
operasi. Namun, Partai Buruh yang beroposisi dan juga Partai Hijau
mendesak pemerintah terbuka atas masalah ini.
Senator Sarah
Hanson-Young dari Partai Hijau mengatakan, kejadian ini sangat serius
dan harus diklarifikasi oleh Menteri Imigrasi Scott Morrison.
"Situasinya
adalah, ada sebuah perahu yang dicegah dan dipaksa kembali oleh petugas
Australia, dan akibatnya perahu tersebut kandas. Penumpangnya bisa
tenggelam," katanya.
Pemerintah Australia sebelumnya menyatakan
akan mencegah dan memaksa kembali setiap perahu yang masuk ke wilayah
perairan negara itu, "jika kondisinya aman dan memungkinkan", sebagai
bagian dari kebijakan pencari suaka.
Di bawah Operasi Kedaulatan Perbatasan, Menteri Morrison secara rutin memberikan keterangan pers mingguan setiap hari Jumat.
Morrison biasanya menolak menjelaskan teknis operasi yang dilakukan petugas Australia dengan alasan keamanan.
No comments:
Post a Comment