Monday, 4 November 2013

Sisi Lain Wapres Boediono

Berita Hangat - Wakil Presiden Boediono berada di London, Inggris, selama 6 hari untuk mewakili Indonesia hadir dalam World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-9 dan Open Government Partnership (OGP) Annual Summit 2013. Ada beberapa hal yang menarik seputar perjalanan orang nomer dua di Indonesia ini di London.

Berangkat pada tanggal 28 Oktober 2013, pukul 20.30 WIB, Wapres Boediono menggunakan pesawat komersil menuju Singapura untuk transit dan sebelum akhirnya menuju London. Salah satu alasan Boediono menggunakan pesawat komersil adalah soal penghematan biaya anggaran.

Sebagai seorang kepala negara, Wapres Boediono memiliki hak duduk di kursi kelas eksekutif. Tetapi Boediono tidak melakukan hal itu dan ia memilih duduk di kursi bisnis dengan penumpang lainnya dan berjarak beberapa kursi di belakangnya adalah kelas ekonomi.

Dalam perjalanan menuju London, Boediono tetap bekerja dengan menggunakan Ipad miliknya. Boediono mengetik pidatonya untuk WIEF. "Bapak baru berhenti mengetik dan tidur saat Ipadnya sudah kehabisan batere," kata seorang staf Setwapres.

Setiba di London, pengawalan yang dilakukan kepada Boediono tidak seperti di Indonesia. Hanya 3 rangkaian kendaraan yang mengikuti Boediono dan memang kondisi lalulintas London yang padat dan aturan soal pengawalan tidak memungkinkan dilakukan pengawalan dengan rangkaian yang panjang.

Yang terlihat menarik adalah ketika meninggalkan forum WIEF, kendaraan Boediono sempat terhenti beberapa detik di persimpangan jalan hanya untuk mengizinkan seorang pengendara sepeda melintas. Setelah itu, iring-iringan kendaraan segera berlalu.

Di hari kedua kunjungannya di London, Wapres Boediono mengadakan kuliah umum di Universitas Oxford. Kulaih Boediono berjudul Transforming Indonesia: The Challenges of Good Governance and Economic Development. Boediono bahkan meladeni pertanyaan-pertanyaan dari beberapa mahasiswa yang ada di sana

Jika London terkenal dengan kawasan perbelanjaannya, maka apa belanjaan Wapres Boediono di kota itu? Ternyata Boediono hanya membeli buku. "Pak Wapres singgah di toko buku dan beli lima buku di sana," terangnya.

Pada satu kesempatan, Boediono mengaku bertemu empat mata dengan Goerge Soros dan menanyakan soal perkembangan demokrasi di Indonesia. "Dia bertanya soal Demokrasi di Indonesia," kata Boediono.

Wapres Boediono memang mencanangkan program reformasi birokrasi dan transparansi di Indonesia. Bahkan keperluan-keperluan di dinas tidak dipergunakan untuk keperluan pribadinya.

"Contohnya saja jika membeli sandal. Itu di luar urusan dinas maka Pak Boed memakai uangnya sendiri," ucap Staf Setwapres lainnya.

Source

No comments:

Post a Comment