Thursday, 14 November 2013

Sihir Jokowi Memperindah Tampilan Jakarta

Berita Hangat -  Street furniture adalah elemen pendukung ruang publik. Secara bebas, hal itu dapat diartikan sebagai perlengkapan jalanan. Sebut saja bangku taman, lampu taman, kotak telepon umum, hingga papan informasi kota sebagai salah satu bentuk street furniture yang populer di kota-kota dunia.
Selain mendukung aktivitas publik di jalanan, street furniture juga berefek pada penguatan karakter suatu daerah. Semisal London, yang identik dengan kotak telepon umum klasik warna merah. Lantas, bagaimana dengan street furniture di Jakarta?
“Kita sudah punya bangku taman. Tahun depan kita akan tambah, misalnya pos polisi, papan informasi di jalan, papan reklame, peta penunjuk arah. Itu semua akan dirancang oleh arsitek dan seniman. Desainnya akan dibuat artistik,” ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat jalan-jalan di Monas, Rabu (13/11/2013).
Saat ini, street furniture permintaan Jokowi masih dalam tahap rancangan oleh arsitek serta seniman. Jokowi mengaku belum mendapatkan desainnya. Yang pasti, karakter Betawi menjadi sesuatu yang ditonjolkan. Jokowi pun yakin street furniture tersebut akan menjadi primadona baru bagi masyarakat Ibu Kota layaknya antusiasme orang berfoto di kotak telepon di London.
“Kalau kita ke London, pasti foto di kotak telepon umumnya. Di Paris, ada yang terkenal lampu tamannya di Menara Eiffel. Nah, di Jakarta kita mau begitu juga, ndak kalahlah nantinya,” ujarnya.
Jalan protokol serta kawasan Kota Tua Jakarta, lanjut Jokowi, merupakan titik penempatan bagistreet furniture tersebut. Jokowi pun memastikan dua titik tersebut akan lebih indah atas keberadaan street furniture ala Jokowi pada 2014 mendatang.
Multifungsi 
Pengamat tata kota, Yayat Supriatna, mengatakan, street furniture sangat penting untuk memanusiakan satu kota. Menurutnya, street furniture merupakan salah satu indikator sebuah kota ramah terhadap pejalan kaki atau tidak.
Lantas, bagaimana dengan di Jakarta yang notabene tingkat jumlah pejalan kakinya sangat rendah dibandingkan pengguna kendaraan? “Jakarta itu kota yang garing. Minim dari street furniture. Paling baru ada bangku tamannya Jokowi saja di jalan-jalan,” ujarnya.
Keberadaan street furniture, lanjut Yayat, bersifat multifungsi. Kelengkapan jalanan tersebut membantu mobilitas masyarakat, semisal beristirahat dengan bangku taman, melihat arah jalan dengan papan peta, bahkan jalur khusus untuk penyandang disabilitas.
Tak hanya membantu aktivitas warga, street furniture juga berfungsi sebagai estetika sebuah kota agar memiliki karakter.
Mengubah perilaku 
Yayat berpendapat, keberadaan street furniture sangat erat dengan budaya jalan kaki. Lantas, apa pentingnya membangun street furniture di Jakarta yang notabene memiliki tingkat jumlah pejalan kaki rendah dibandingkan pengguna kendaraan bermotor? Apakah pembangunan street furniture di Jakarta malah akan sia-sia?
“Pembangunan street furniture di Jakarta awal yang baik untuk mengubah perilaku masyarakat kita jadi lebih tertib dan teratur. Harus disediakan dulu fasilitasnya, baru digunakan masyarakat dan berangsur-angsur perilaku mereka lebih teratur,” tuturnya.
Contoh yang paling diharapkan dengan adanya street furniture ini adalah kebersihan, salah satu biang penyakit warga Jakarta. Misalnya berupa tempat sampah dengan desain artistik di jalan-jalan.
Dengan demikian, masyarakat akan mengarahkan sampahnya ke tempat sampah artistik itu dan kota jadi bersih. Ia pun mendukung penuh program Gubernur Jokowi tersebut.
“Yang sekarang terjadi kan perilaku baik masyarakat Jakarta tak didukung. Trotoar jelek, tempat sampah enggak ada. Sarana kita sudah buruk, perilaku kita ya tambah buruk,” lanjut Yayat.
Menepi dari kemacetan Jakarta untuk sekadar duduk-duduk di bangku trotoar, sambil ditemani jajanan pedagang kaki lima dan mengarahkan pandangan ke sekelompok burung di taman kota mungkin merupakan cara langka menikmati suasana di Jakarta.
Tenggelam dalam suasana urban, bercengkerama dengan rekan soal masalah sosial sambil merefleksikan hidup, bagaikan mimpi di Jakarta. Street furniture selayaknya dapat mewujudkan hal itu.

No comments:

Post a Comment