Info Berita Terhangat - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus memonitor perkembangan nilai
tukar rupiah dan aktivitas regional seiring dengan pelemahan mata uang
rupiah terhadap dollar AS beberapa waktu terakhir.
"Presiden
terus memonitor nilai tukar rupiah, perkembangan aktivitas ekonomi
regional, dan ... terus meminta para menteri fokus bekerja untuk
menyukseskan reformasi struktural, yang tidak hanya terkait nilai tukar
rupiah, namun juga memberikan stimulus kepada dunia usaha, serta
mempertahankan daya beli masyarakat," kata Staf Khusus Presiden bidang
Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah di Jakarta, Jumat (29/11/2013) malam.
Pemerintah,
kata dia, tetap melakukan koordinasi dengan otoritas moneter, pengawas
industri keuangan, penjamin simpanan dan Bank Indonesia.
Sebelumnya
Menteri Keuangan Chatib Basri mempercayakan upaya stabilitas nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS, yang mengalami pelemahan dalam beberapa
hari terakhir, sepenuhnya kepada Bank Indonesia sebagai otoritas
moneter.
Chatib mengatakan, apapun kebijakan yang diambil
oleh Bank Indonesia terkait pelemahan rupiah, akan membantu menciptakan
sentimen positif kepada para pelaku pasar.
Menurut dia, nilai
rupiah tidak akan terlalu lama mengalami pelemahan, dan dalam jangka
waktu singkat, rupiah akan kembali menguat untuk mencerminkan kondisi
fundamental perekonomian saat ini.
Chatib juga mengatakan nilai
rupiah akan kembali relatif stabil, setelah pengumuman Badan Pusat
Statistik (BPS) terkait angka laju inflasi dan neraca perdagangan pada
Senin (2/12/2013) yang diprediksi makin membaik.
Mata uang rupiah
terhadap dolar AS, Jumat sore, kembali berada di area positif atau
menguat ke posisi Rp11.965 per dollar AS dari posisi sebelumnya Rp
12.027 per dollar AS, meski dibayangi isu defisit neraca transaksi
berjalan Indonesia
No comments:
Post a Comment