Berita Hangat - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pengelolaan
penanganan limbah berkelanjutan masih belum memadai sehingga perlu
didorong upaya lebih keras guna mengatasi permasalahan tersebut.
“Salah satu hal yang sampai saat ini belum mendapat banyak perhatian
adalah pengelolaan limbah industri,” kata Wakil Ketua Umum Bidang
Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim dan Penanganan Berkelanjutan Kadin
Indonesia Shinta W. Kamdani, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, permasalahan terkait pengelolaan limbah itu termasuk
belum adanya perhatian yang serius tentang tantangan masa depan terhadap
penanganan limbah industri beserta peluang bisnis yang dapat tercipta
daripadanya.
Padahal, lanjutnya, ada peluang tersedia bagi industri untuk
mengurangi dampak pengelolaan limbah dengan memilih solusi ramah
lingkungan, termasuk memenuhi kebijakan internal mereka pada pengelolaan
limbah dan meningkatkan indikator lingkungannya secara keseluruhan.
Ia menuturkan peluang bisnis baru di bidang jasa pengelolaan limbah
(baik industri maupun limbah masal dari perilaku konsumsi) muncul untuk
meningkatkan kapasitas dalam mengelola limbah serta menutup kesenjangan
antara limbah yang dihasilkan dan sebagian kecil dari limbah yang saat
ini sudah dapat dikelola.
“Pertanyaannya adalah bagaimana kita mendorong perubahan yang
diinginkan terjadi lebih cepat. Apa saja pilihan pengelolaan limbah yang
dibutuhkan industri namun belum tersedia atau masih berada di bawah
harapan,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, sejumlah instansi seperti Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) sebenarnya telah berupaya menerapkan konsep
seperti “blue economy” (ekonomi biru) yang akan membuat beragam produk
perikanan yang dihasilkan tanpa limbah.
“Konsep Blue Economy mengajarkan bagaimana menciptakan produk
nirlimbah (zero waste), sekaligus menjawab ancaman kerentanan pangan
serta krisis energi,” kata Sharif Cicip Sutardjo di Nusa Dua, Bali,
beberapa waktu lalu.
Menurut dia, penerapan ekonomi biru juga bakal semakin memperkuat
pengelolaan potensi kelautan secara berkelanjutan, produktif, dan
berwawasan lingkungan, serta mendorong pengelolaan sumber daya alam
secara efisien melalui kreativitas dan inovasi teknologi.
Ia mencontohkan, ikan segar yang diperoleh dari laut tidak hanya
dimanfaatkan dagingnya saja sebagai santapan bahan konsumsi, tetapi juga
menghasilkan berbagai produk seperti tepung ikan, minyak ikan, makanan
ternak, kulit samak, gelatin, dan kerajinan.
“Dari produk tersebut dapat dihasilkan produk turunan paling tidak enam jenis,” katanya.
Demikian pula, ujar dia, komoditas udang dapat menghasilkan beberapa
produk, seperti daging udang dan limbah udang sebagai bahan baku.
Ia memaparkan, limbah udang dapat diproses menjadi Khitin dan
Khitosan guna menghasilkan berbagai produk seperti bahan untuk
fotografi, kertas, farmasi, kosmetik, pengolahan dan pengawetan kayu.
Source
No comments:
Post a Comment