Thursday, 28 November 2013

Pemerintah Lelang Proyek TOL Cisumdawu II

Info Berita Terhangat - Kementerian Pekerjaan Umum akan memulai tender kontraktor pengerjaan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) tahap kedua pada pertengahan 2014.  Proses tender dibuka apabila progres pengadaan lahan mencapai 75%. 

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengungkapkan,  pembiayaan pengerjaan jalan tol ini tetap akan menggunakan pinjaman dari Tiongkok sebesar Rp 1 triliun.  Adapun pinjaman ini akan dicairkan pada tahun depan sekitar US$ 230.000 untuk pengerjaan tahap kedua.  

"Pinjamannya kan sudah ada.  Pinjaman ini seperti payung,  kami tinggal ambil sedikit-sedikit untuk mengerjakan jalan tol Cisumdawu," tutur dia. 

Proyek jalan tol Cisumdawu ini akan dikerjakan dalam enam seksi.  Seksi I Cileunyi-Tanjungsari 9,8 kilometer (km),  seksi II Tanjungsari-Sumedang (17,51 km),  seksi III Sumedang-Cimalaka (3,7 km),  seksi IV Cimalaka-Legok (6,96 km),  seksi V Legok-Ujungjaya (16,35 km),  dan seksi VI Ujungjaya-Dawuan (4 km).  

Jalan tol sepanjang 60,28 km tersebut nantinya akan tersambung dengan tol Cikampek-Palimanan yang saat ini juga tengah dikonstruksi.  Jalan bebas hambatan ini juga menjadi akses menuju ke Bandara Kertajati yang saat ini masih dalam proses pembahasan.  Waktu tempuh dari Bandung ke Sumerdang juga makin singkat dari 2 jam menjadi sekitar 15 menit.  

Djoko mengatakan,  infrastruktur ini sudah mulai dikerjakan sejak Oktober 2012 untuk seksi satu.  Pengerjaan di seksi satu ini dilakukan oleh Shanghai Contractor Group,  PT Wijaya Karya,  dan PT Waskita Karya dan diharapkan bisa tuntas pada 2014.  "Hingga saat ini progres pengerjaannya sudah 40%,  sedikit terganggu akibat ada permasalahan lahan," tutur dia.  

Namun begitu,  pengerjaan bisa dilakukan karena proyek ini tidak melibatkan perbankan dalam hal pendanaan.  Dengan demikian,  proses konstruksi bisa terus berjalan sambil menuntaskan persoalan-persoalan yang menghambat pengerjaan.  "Kontraktor juga tidak terganggu,  karena bisa memilih pekerjaan yang tanahnya tidak bermasalah," tutur Djoko.  

Pada seksi satu ruas tol Cisumdawu,  lahan yang mesti dibebaskan mencapai 95 hektare (ha).  Dari jumlah itu,  sekitar 94,6 ha telah bebas dan tinggal menyisakan 0,4 ha lahan yang tengah diupayakan untuk dibebaskan.  

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan tersebut.  

Adapun secara total lahan yang mesti dibebaskan untuk pembangunan tol Cisumdawu seluas 1.140 hektare (ha) dengan asumsi kebutuhan biaya mencapai Rp 1,4 triliun.  Proses pembebasan lahan tersebut tengah di lakukan dan dimulai dengan mengidentifikasi status lahan,  bangunan,  dan tanaman.   

Kepala Seksi Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Sri Sadono sebelumnya mengungkapkan,  total lahan yang mesti dibebaskan untuk seluruh seksi tol Cisumdawu itu mencapai 1.140 ha.  Luas lahan yang mesti dibebaskan ini meningkat dari sebelumnya hanya 850 ha karena ada perubahan akses,  perkuatan jalan di lereng bukit,  serta pengerukan lahan.

No comments:

Post a Comment