Info Berita Terhangat - Kementerian Pekerjaan Umum akan memulai
tender kontraktor pengerjaan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan
(Cisumdawu) tahap kedua pada pertengahan 2014. Proses tender dibuka
apabila progres pengadaan lahan mencapai 75%.
Direktur
Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto
mengungkapkan, pembiayaan pengerjaan jalan tol ini tetap akan
menggunakan pinjaman dari Tiongkok sebesar Rp 1 triliun. Adapun
pinjaman ini akan dicairkan pada tahun depan sekitar US$ 230.000 untuk
pengerjaan tahap kedua.
"Pinjamannya kan sudah ada. Pinjaman
ini seperti payung, kami tinggal ambil sedikit-sedikit untuk
mengerjakan jalan tol Cisumdawu," tutur dia.
Proyek jalan tol
Cisumdawu ini akan dikerjakan dalam enam seksi. Seksi I
Cileunyi-Tanjungsari 9,8 kilometer (km), seksi II Tanjungsari-Sumedang
(17,51 km), seksi III Sumedang-Cimalaka (3,7 km), seksi IV
Cimalaka-Legok (6,96 km), seksi V Legok-Ujungjaya (16,35 km), dan
seksi VI Ujungjaya-Dawuan (4 km).
Jalan tol sepanjang 60,28 km
tersebut nantinya akan tersambung dengan tol Cikampek-Palimanan yang
saat ini juga tengah dikonstruksi. Jalan bebas hambatan ini juga
menjadi akses menuju ke Bandara Kertajati yang saat ini masih dalam
proses pembahasan. Waktu tempuh dari Bandung ke Sumerdang juga makin
singkat dari 2 jam menjadi sekitar 15 menit.
Djoko
mengatakan, infrastruktur ini sudah mulai dikerjakan sejak Oktober 2012
untuk seksi satu. Pengerjaan di seksi satu ini dilakukan oleh Shanghai
Contractor Group, PT Wijaya Karya, dan PT Waskita Karya dan
diharapkan bisa tuntas pada 2014. "Hingga saat ini progres
pengerjaannya sudah 40%, sedikit terganggu akibat ada permasalahan
lahan," tutur dia.
Namun begitu, pengerjaan bisa dilakukan
karena proyek ini tidak melibatkan perbankan dalam hal pendanaan.
Dengan demikian, proses konstruksi bisa terus berjalan sambil
menuntaskan persoalan-persoalan yang menghambat pengerjaan. "Kontraktor
juga tidak terganggu, karena bisa memilih pekerjaan yang tanahnya
tidak bermasalah," tutur Djoko.
Pada seksi satu ruas tol
Cisumdawu, lahan yang mesti dibebaskan mencapai 95 hektare (ha). Dari
jumlah itu, sekitar 94,6 ha telah bebas dan tinggal menyisakan 0,4 ha
lahan yang tengah diupayakan untuk dibebaskan.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan tersebut.
Adapun
secara total lahan yang mesti dibebaskan untuk pembangunan tol
Cisumdawu seluas 1.140 hektare (ha) dengan asumsi kebutuhan biaya
mencapai Rp 1,4 triliun. Proses pembebasan lahan tersebut tengah di
lakukan dan dimulai dengan mengidentifikasi status lahan, bangunan,
dan tanaman.
Kepala Seksi Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum Sri Sadono sebelumnya mengungkapkan, total
lahan yang mesti dibebaskan untuk seluruh seksi tol Cisumdawu itu
mencapai 1.140 ha. Luas lahan yang mesti dibebaskan ini meningkat dari
sebelumnya hanya 850 ha karena ada perubahan akses, perkuatan jalan di
lereng bukit, serta pengerukan lahan.
No comments:
Post a Comment