Wednesday, 13 November 2013

Arab : Gelar raja minyak Akan di 'kudeta' oleh Amerika

Berita Hangat - Amerika Serikat (AS) bakal merebut posisi Arab Saudi sebagai raja minyak dunia, atau penghasil minyak terbanyak di dunia. Ini akan terjadi pada 2015. Kok bisa?
Menurut lembaga International Energy Agency (IEA), AS bakal mengalahkan Arab Saudi karena investasi besar-besaran yang dilakukan negeri paman sam ini untuk memproduksi shale gas. Kondisi ini membuat suplai energi di AS melimpah.
Shale gas ini memang memerlukan teknologi yang tinggi, karena menghisap minyak dan gas dari bebatuan yang keras. Namun, cadangan shale gas di AS ini terbatas, dan diperkirakan hanya bertahan 10 tahun.
“Shale oil merupakan berita baik untuk AS, namun kami tidak melihat tren ini bakal berlanjut setelah 2020,” kata Kepala Ekonom IEA Fatih Birol seperti dikutip dari CNN, Rabu (13/11/2013).
Meskipun begitu, Birol mengatakan kawasan Timur Tengah masih merupakan pemasok minyak terbesar di dunia. Negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar mengontrol cadangan minyak dunia.
Arab Saudi saat ini merupakan eksportir utama minyak di dunia, dan sangat penting bagi pasokan energi dunia. Sementara AS, masih menggunakan energi yang diproduksinya untuk konsumsi domestik sendiri.
IEA juga mengatakan, negara-negara konsumen energi terbesar Asia saat ini terus memperluas sumber-sumber energinya di dunia. Di masa depan, 2/3 permintaan energi di dunia bakal datang dari Asia.

No comments:

Post a Comment