Berita Hangat - Sekolah Muslim terbesar di Australia, Malek
Fahd Islamic School, terancam ditutup dalam waktu dekat setelah Dewan
Pengawas Pendidikan New South Wales (NSW) merekomendasikan agar izin
sekolah itu tidak diperpanjang pada tahun 2014.
Dari salinan surat Menteri Pendidikan NSW, Adrian Piccoli, pada Rabu (29/10/2013) yang diperoleh ABC,
disebutkan Menteri Picolli prihatin dengan nasib sekolah tersebut. Dia
mengatakan Dewan Pengawas Pendidikan telah merekomendasikan agar dirinya
tidak memperpanjang izin bagi sekolah TK hingga kelas 12 itu pada tahun
2014 mendatang.
Di antara alasan yang dipertanyakan adalah jumlah kehadiran,
seritifikasi kurikulum sekolah menengah, kualitas pendidikan, dan
keamanan lingkungan dan bangunan sekolah.
Dewan pengawas yang mendatangi langsung sekolah tersebut pekan
ini mengakui tengah mempertimbangkan apakah sekolah tersebut sudah
memenuhi persyaratan pendaftaran dan akreditasi sekolah.
Dewan tercatat baru kali ini merekomendasikan untuk tidak
memperpanjang izin sekolah dalam lima tahun terakhir. Nasib sekolah
Islam itu akan ditentukan dalam pertemuan Dewan Pengawas Pendidikan NSW
pada 10 Desember mendatang.
Saat ini Malek Fahd hanya mengantungi izin pendaftaran sekolah
sementara dengan status izin pendaftaran diturunkan di tengah masalah
keuangan tahun lalu. Sekolah itu tercatat memiliki 2.500 murid, termasuk
2.100 orang di kampus Greenacre, Sydney.
Lebih dari tiga perempat sekolah independen didanai pemerintah negara bagian dan juga pemerintah federal.
Sudah maksimal
Meski menyandang predikat sebagai sekolah Muslim terbesar, Malek
Fahd dipimpin oleh kepala sekolah yang beragama Kristen, Dr Ray Barret,
yang harus mengatasi isu ini.
Barrett berpengalaman memperbaiki sekolah bermasalah, termasuk
sekolah Muslim di Canberra. Dia merupakan kepala sekolah keempat dalam
kurun waktu dua tahun terakhir, setelah kepala sekolah sebelumnya
diberhentikan.
Barrett mengatakan dirinya prihatin dengan ancaman penutupan
sekolahnya. Namun, ia mengaku sudah melakukan yang terbaik. "Kami telah
melakukan perbaikan yang dibutuhkan yang diminta dewan pengawas sekolah,
dan kami sudah berbuat maksimal untuk memenuhi persyaratan tersebut,"
katanya.
Dr Barrett mengatakan, isu mengenai sekolahnya sebagian besar
terkait masalah dokumen semata. Ia mencontohkan perangkat lunak untuk
menyimpan data absensi siswa tidak menggunakan kode yang tepat dan staf
tidak memperbarui jumlah kedatangan di kampus Greenacre kepada dewan
kota.
Sementara itu, menanggapi rencana penutupan ini, orangtua siswa
merasa resah. Sekretaris Asosiasi Orangtua Siswa dan teman Malek Fahd,
Hannah Masri, mengatakan, sejumlah orangtua murid prihatin dengan isu
kelanjutan pendanaan dan administrasi, tetapi puas dengan respons
sekolah.
Menurutnya, orangtua murid dan calon orangtua murid tidak terlalu
mempersoalkan izin sementara yang disandang sekolah Malek Fahd. Namun,
mereka puas dengan standar akademis dan kesejahteraan di sekolah
tersebut.
"Di samping masalah keuangan atau yang lain, sekolah ini
terbilang bagus. Saya menyekolahkan anak di sini karena latar belakang
akademi dan pendidikan moralnya. Para pengajar di sini juga sangat
hebat," ujar Masri.
Masri mencurigai sekolah ini telah dijadikan sasaran empuk.
"Ada sekolah lain yang memiliki dananya juga dibekukan, tetapi
tidak dipersoalkan. Menjadi sekolah Islam terbesar di Australia tidak
berarti itu berbeda dengan sekolah lainnya. Saya yakin bahwa masalah
akan diselesaikan."
Pemerintah federal Australia tahun lalu membekukan dana sekolah
dan meminta untuk mengembalikan dana hibah sebesar 9 juta dollar atas
tuduhan dana yang diberikan kepada sekolah nonprofit itu telah
disalurkan kepada Federasi Dewan Islam Australia.
Kucuran dana itu diduga disalurkan dengan berkedok "biaya
manajemen" dan pembayaran sewa surut. Namun, tuduhan itu dibantah pihak
sekolah yang saat ini telah mengajukan banding atas tuduhan itu di
pengadilan.
Source
No comments:
Post a Comment