Monday 2 December 2013

Warga menyesal karena ditipu calo tanah 'penguasa' wduk ria rio


Info Berita Terhangat - Sebagian warga Waduk Ria Rio memilih bertahan di lokasi karena tak ingin pindah ke Rusunawa Pinus Elok, Pulogebang. Mereka bertahan dengan hidup ditenda dengan luas hanya sekitar 3x5 meter.

Merasa kehidupannya kini tak layak, warga nyesal menolak direlokasi yang ditawarkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

"Jumlah di sini 21 orang, tidurnya gantian, kalau yang perempuan tidur yang laki-laki enggak tidur," ujar warga bernama, Hana (45), kepada wartawan di sekitaran Waduk Ria Rio, Jakarta, Senin (2/12).

Hana juga menyesal menerima uang jaminan dari orang yang mengaku memiliki lahan Waduk Ria Rio ini. Uang tersebut sebagai upah untuk menunggu lahan itu per satu kepala keluarga (KK).

"Waktu itu kita dikasih uang Rp 800 ribu per satu KK, katanya uang untuk tungguin lahan ini, terus kita juga akan diusir kalau ikutan pindah ke rusun. Kalau tahu gini jadinya, dari awal kita ikutan pindah ke rusun," ujar Hana.

Meski terlambat, dirinya masih berharap Pemprov DKI merelokasinya ke Rusunawa Pinus Elok. "Maunya cepet pindah ke rusun, dapat uang kompensasi sama seperti yang lain, jangan dibedain, kan kami sama satu RW. Di sini bocor kalau hujan, sempit," paparnya.

Seperti yang diberitakan, Sabtu lalu (30/11), ratusan warga digusur secara paksa karena masih mendiami sekitaran waduk Ria Rio. Hal ini dilakukan sebagai upaya normalisasi waduk dan sungai untuk mencegah banjir. Tidak ada perlawanan dalam penggusuran ini

No comments:

Post a Comment