Tuesday 10 December 2013

Pertamina mendirikan Tower tertinggi ke 3 Didunia

Info Berita Terhangat - Medio 2013, Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan menyampaikan mimpinya membangun gedung baru untuk markas Pertamina dan anak usahanya. Bukan sekadar gedung biasa, Karen berambisi membangun gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia.
Pertamina bakal membangun gedung setinggi 555 meter di atas lahan seluas 7 hektar. Markas baru Pertamina ini akan terdiri dari 99 lantai. Karen sudah menyiapkan dana besar untuk membangun mimpinya itu.
Pembangunan tower ini diperkirakan menghabiskan dana USD 850 juta atau sekitar Rp 8 triliun. Bos BUMN yang masuk daftar 10 wanita paling berpengaruh di dunia versi Fortune ini juga turun tangan mengurus perizinan. Agustus lalu, dia mendatangi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memastikan mendapat izin membangun gedung tertinggi.
"Jadi memang sudah dibahas lama antara Pemprov DKI dan Pertamina. Tentunya ada beberapa persyaratan yang harus mendapatkan izin dari Bapak Jokowi," kata Karen beberapa waktu lalu.
Sesuai rencana, Senin (9/12), Pertamina melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Pertamina Energy Tower di kawasan bisnis Rasuna Epicentrum Kuningan, Jakarta. Selain pusat bisnis, gedung ini juga menyediakan beberapa fasilitas. Semisal convention hall, masjid, tempat olahraga, dan energy center. fungsi gedung ini akan menjadi tempat bekerja seluruh karyawan Pertamina dan anak usahanya.
Untuk pembangunan awal, Pertamina menggelontorkan dana sekitar Rp 200 miliar. Dana itu diambil murni dari kas Pertamina. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2020.

 1.Tertinggi ke tiga didunia

 Pertamina sudah memulai pembangunan Pertamina Energy Tower. Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, Pertamina Energy Tower akan menjadi salah satu menara tertinggi di dunia. Dia mengklaim, dengan ketinggian mencapai 555 meter, Pertamina Energy Tower akan menjadi menara tertinggi ketiga di dunia.
"Pertamina Energy Tower tidak hanya akan menjadi gedung tertinggi di Indonesia, tapi tertinggi ketiga di dunia," ujar Ali usai peresmian Pertamina Energy Tower Groundbreaking di Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan, Jakarta, Senin (9/12).
Ali mengatakan, saat ini peringkat pertama menara tertinggi di dunia dipegang Burj al Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab dengan ketinggian 829 meter. Peringkat kedua dipegang Abraj al Bait di Saudi Arabia dengan ketinggian 601 meter.
Peringkat ketiga dipegang Taipei 101 di Taiwan dengan ketinggian 509 meter. Jika Pertamina Energy Tower selesai dibangun, Ali yakin, gedung ini akan menggeser Taipei 101 dari posisi peringkat ketiga.
"Di 2020, Pertamina Energy Tower kan setinggi 555 meter, artinya akan mengalahkan Taipei 101 sebagai gedung tertinggi ketiga di dunia," katanya.

2. Kalahkan Petronas


Pembangunan Pertamina Energy Tower ini diperkirakan menghabiskan dana USD 850 juta atau sekitar Rp 8 triliun. Ditargetkan akan rampung pada 2020.
Jika membandingkan dengan Menara Petronas Malaysia, gedung bikinan Pertamina ini bakal jauh tinggi. Petronas mempunyai ketinggian 452 meter atau 1483 kaki dihitung sampai paling atas. Sementara gedung milik Pertamina ini 555 meter.
Menara Petronas yang selesai dibangun pada 1998 itu hanya memiliki 88 lantai. Sedangkan Pertamina Energy Tower akan memiliki 99 lantai.
"Kita juga akan mengalahkan gedungnya Petronas di Malaysia," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.

3. Icon Baru Indonesia

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, jika gedung ini selesai dibangun, tidak hanya menjadi gedung tertinggi di Indonesia, tapi juga menjadi ikon baru bagi Indonesia.
"Jika dulu Hotel Indonesia adalah ikon, 2020 saya berharap Pertamina Energy Tower ini sebagai ikon baru Indonesia," ujar Karen dalam Pertamina Energy Tower Groundbreaking di Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan, Jakarta, Senin (9/12).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pernah mengapresiasi rencana ini. Dia mengaku sangat mengapresiasi langkah Pertamina.
"Ya yang jelas kita seneng, itu nanti jadi icon-nya Jakarta, icon baru Jakarta," kata Jokowi.

4. Konsep Energy Terbarukan

Dirut Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, gedung ini akan menjadi gedung pertama yang sepenuhnya menggunakan konsep green energy. Konsep itu diwujudkan dengan menggunakan instalasi energi baru terbarukan.
"Gedung ini harus mempunyai sifat sebagai icon energy di mana seluruh aspek energi terbarukan diterapkan dalam gedung ini," ungkap Karen.
Dia menyatakan, hampir sebagian besar lahan tersebut akan digunakan untuk resapan air.
"55 persen lahan akan kami gunakan untuk resapan air hujan," ujar Karen.
Karen menerangkan, hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan visi hijau yang menjadi slogan Pertamina. Tak hanya itu, gedung ini juga akan menggunakan teknologi yang lebih memprioritaskan pada penggunaan energi baru dan terbarukan.


5.  Kontraktor Gedung Tertinggi Didunia

Direktur Umum Pertamina Budi Luhur Djatmiko menegaskan, pembangunan gedung ini melibatkan beberapa kontraktor baik dalam maupun luar negeri yang telah berpengalaman.
Budi menjelaskan, beberapa kontraktor luar negeri yang dilibatkan adalah Skidmore Owings Merrill sebagai konsultan utama dan Turner International sebagai konsultan project management.
"Keduanya terlibat dalam penggarapan proyek fenomenal gedung tertinggi di dunia, Burj al Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab," jelasnya.
Sementara untuk kontraktor dalam negeri, Budi menjelaskan, proyek ini melibatkan PT Airmas Asri sebagai konsultan arsitek dan PT Wiratman and Associates sebagai konsultan struktur. "Selain itu, KSO PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Hutama Karya akan terlibat sebagai pelaksana proyek Central Energy Park," ucapnya.



No comments:

Post a Comment